Penyakit Jantung pada Wanita: Perbedaan Gejala, Penyebab, dan Pengelolaannya
- dms bernas
- 14 Jul 2024
- 3 menit membaca

Penyakit jantung adalah kondisi yang tersebar luas dan berpotensi berakibat fatal di seluruh dunia. Walau sering kali dikaitkan dengan pria, penyakit jantung pada wanita juga perlu diwaspadai.
Namun, disadari bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam gejala, penyebab, dan strategi penanganan antara kedua jenis kelamin ini.
Memahami dengan cermat karakteristik spesifik penyakit jantung pada perempuan menjadi kunci dalam merespon secara efektif dan mencegahnya.
Perbedaan Gejala Penyakit Jantung pada Wanita
Biasanya, gejala penyakit jantung pada perempuan berbeda dari yang dialami oleh laki-laki. Perempuan seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas atau konvensional, seperti rasa nyeri dada atau sesak napas.
Sebaliknya, gejala yang muncul pada perempuan bisa lebih samar dan tidak langsung terkait dengan kesehatan jantung.
Beberapa gejala yang mungkin dialami oleh perempuan yang menderita penyakit jantung adalah:
Rasa Tidak Nyaman di Punggung, Leher, atau Rantai Bahu: Perempuan bisa merasakan rasa tidak enak atau nyeri di bagian atas tubuh yang tidak berhubungan dengan aktivitas fisik.
Nyeri di Perut atau Lambung: Gejala ini sering kali disalah artikan sebagai gangguan pencernaan daripada gangguan jantung.
Kelelahan yang Berlebihan: Perempuan yang mengalami penyakit jantung seringkali merasa lelah secara berlebihan, bahkan ketika tidak melakukan aktivitas yang berat.
Gangguan Tidur atau Insomnia: Kesulitan tidur bisa menjadi indikasi awal penyakit jantung pada perempuan.
Nyeri di Daerah Rahim atau Dada Bawah: Gejala ini kadang-kadang diinterpretasikan sebagai masalah ginekologis ketimbang masalah kesehatan jantung.
Mual atau Muntah: Perempuan mungkin mengalami gejala yang mirip dengan gejala flu, padahal sebenarnya disebabkan oleh masalah jantung.
Pusing atau Pingsan: Perempuan yang menderita penyakit jantung bisa mengalami pusing atau bahkan pingsan tanpa penyebab yang jelas.
Sesak Napas: Meskipun tidak sering terjadi pada laki-laki, sesak napas tetap bisa menjadi gejala penyakit jantung pada perempuan.
Penyebab Penyakit Jantung pada Perempuan
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan perempuan mengalami penyakit jantung.
Beberapa faktor tersebut bersifat umum baik untuk laki-laki maupun perempuan, namun ada juga faktor risiko yang khusus bagi perempuan.
Faktor risiko umum penyakit jantung pada perempuan termasuk :
Merokok: Kebiasaan merokok dapat signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan.
Hipertensi: Tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit jantung pada kedua jenis kelamin.
Diabetes: Perempuan yang menderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes.
Kadar Kolesterol Tinggi: Kolesterol tinggi dalam darah bisa menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang meningkatkan risiko serangan jantung pada perempuan.
Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan beban kerja jantung dan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung.
Faktor risiko yang spesifik bagi perempuan meliputi :
Menopause: Setelah menopause, perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung karena penurunan kadar hormon estrogen.
Komplikasi Selama Kehamilan: Kehamilan yang mengalami komplikasi seperti preeklampsia atau diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan di masa mendatang.
Sindrom Metabolik: Sejumlah kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan obesitas abdominal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan.
Gangguan Mental: Depresi atau gangguan mental lainnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan.
Pengelolaan Penyakit Jantung pada Perempuan
Penanganan penyakit jantung pada perempuan membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan beragam, termasuk perubahan gaya hidup, pengobatan, dan dukungan psikososial.
Beberapa langkah yang direkomendasikan dalam mengelola penyakit jantung pada perempuan adalah:
Perubahan Gaya Hidup: Perempuan dengan penyakit jantung disarankan untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat, termasuk melakukan diet seimbang, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan mengelola stres.
Pengobatan: Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah, kadar kolesterol, dan kondisi medis lainnya yang dapat memengaruhi jantung.
Pemantauan Rutin: Perempuan dengan penyakit jantung perlu menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter untuk memantau kondisi jantung mereka dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.
Pemulihan dan Rehabilitasi Jantung: Program pemulihan jantung yang terstruktur dapat membantu perempuan pulih dari serangan jantung atau prosedur jantung lainnya, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dukungan Psikososial: Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu perempuan mengatasi stres dan depresi yang terkait dengan penyakit jantung.
Pencegahan Primer dan Sekunder: Perempuan juga perlu fokus pada pencegahan penyakit jantung dengan mengendalikan faktor risiko dan mengikuti program pencegahan primer dan sekunder.
Penyakit jantung pada perempuan merupakan isu kesehatan yang serius yang memerlukan perhatian khusus.
Memahami perbedaan gejala, penyebab, dan pengelolaan penyakit jantung antara perempuan dan laki-laki menjadi penting dalam upaya pencegahan dan penanganan yang efektif.
Dengan pendekatan yang holistik dan dukungan yang tepat, perempuan dapat mengelola penyakit jantung dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Edukasi, kesadaran, dan akses terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas menjadi faktor krusial dalam mengatasi tantangan penyakit jantung pada perempuan.
Editor: Dena Yuliettha
댓글