top of page
Gambar penulisdms bernas

Pengertian, Penyebab, dan Gejala Stroke yang Perlu Diketahui


Pengertian, Penyebab dan Gejala Stroke
Pengertian, Penyebab dan Gejala Stroke


Mengapa stroke menjadi penyakit yang sangat ditakuti seseorang? Artikel ini akan mengulik pengertian, penyebab dan gejala stroke.

 

Patologi ini timbul ketika aliran darah ke otak terganggu atau terputus secara mendadak, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak karena kekurangan oksigen dan nutrisi.

 

Pemahaman akan penyakit ini sangat penting, oleh karena itu artikel ini akan membahas tentang apa itu penyakit stroke, apa saja penyebabnya, serta tanda-tanda awal yang harus dikenali.

 

Pengertian, Penyebab dan Gejala Stroke

 

Stroke, yang dalam bahasa medis sering disebut cerebrovascular accident (CVA), merujuk pada keadaan medis darurat yang muncul saat pasokan darah ke otak terganggu secara tiba-tiba.

 

Ini dapat terjadi karena terjadi pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik) atau penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik).

 

Kedua jenis stroke ini memiliki dampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

  

Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke.

 

Salah satunya adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang kaya lemak jenuh dan kolesterol.


Faktor-faktor medis seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, kadar kolesterol tinggi, obesitas, dan riwayat keluarga dengan sejarah penyakit stroke juga dapat meningkatkan risiko stroke seseorang.

 

Selain faktor-faktor tersebut, ada juga faktor-faktor non-modifikasi yang dapat memengaruhi risiko stroke, seperti usia lanjut, jenis kelamin (pria memiliki risiko lebih tinggi), dan riwayat medis tertentu seperti penyakit jantung, penyakit arteri perifer, dan sejarah stroke atau serangan jantung sebelumnya.

 

Gejala Stroke

 

Penting untuk mengenali gejala stroke sejak awal karena penanganan yang cepat dapat mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.

 

Gejala stroke bisa berbeda tergantung pada bagian otak yang terkena dan jenis stroke yang terjadi. Namun, ada beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai seperti:

 

1.                Kelumpuhan atau kelemahan tiba-tiba pada wajah, lengan, atau kaki, biasanya hanya pada satu sisi tubuh

 

Kelumpuhan atau kelemahan tiba-tiba pada wajah, lengan, atau kaki, biasanya hanya pada satu sisi tubuh, merupakan salah satu gejala khas dari stroke.

 

Ketika stroke terjadi, gangguan ini dapat membuat seseorang kehilangan kontrol motorik pada satu sisi tubuhnya secara tiba-tiba.

 

Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh tersebut atau mengalami kelemahan yang signifikan, yang sering kali hanya terjadi pada satu sisi tubuh.

 

2.                 Kesulitan berbicara atau memahami ucapan orang lain

 

Kesulitan berbicara atau memahami ucapan orang lain juga merupakan gejala yang sering terjadi pada stroke. Pada saat terjadinya stroke, gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas atau mengartikan apa yang orang lain katakan. Beberapa penderita stroke bahkan mungkin mengalami kebingungan dalam menyusun kata-kata atau frasa yang tepat.


3.                 Masalah penglihatan, seperti penglihatan ganda, kabur, atau kehilangan penglihatan sebagian

 

Masalah penglihatan juga sering terjadi pada orang yang mengalami stroke.

 

Gejala ini bisa berupa penglihatan ganda, dimana objek atau gambar terlihat berganda, baik secara horizontal maupun vertikal.

 

Selain itu, penderita stroke juga mungkin mengalami penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan sebagian pada satu atau kedua mata.

 

4.                 Kebingungan atau sulit memahami situasi

 

Kebingungan atau sulit memahami situasi juga merupakan gejala yang sering terjadi pada stroke.


Ketika stroke terjadi, seseorang mungkin mengalami kebingungan atau kesulitan dalam memahami apa yang sedang terjadi di sekitarnya.


Mereka mungkin mengalami kebingungan dalam mengenali orang-orang di sekitarnya atau mengerti instruksi yang diberikan oleh orang lain.

 

5.                 Pusing yang parah, pingsan, atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi

 

Pusing yang parah, pingsan, atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi juga merupakan gejala penting yang perlu diperhatikan pada stroke.

 

Ketika stroke terjadi, seseorang dapat mengalami pusing yang parah yang membuatnya sulit untuk berdiri atau berjalan dengan stabil.

 

Selain itu, mereka juga mungkin mengalami kehilangan keseimbangan dan koordinasi, yang dapat menyebabkan mereka tersandung atau bahkan jatuh.

 

Penting untuk diingat bahwa gejala stroke dapat muncul dengan tiba-tiba dan memerlukan penanganan segera.

 

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala tersebut, segera hubungi layanan darurat dan minta pertolongan medis secepatnya.

 

Pencegahan dan Pengobatan Stroke

 

Meskipun beberapa faktor risiko stroke tidak dapat diubah, seperti usia dan riwayat keluarga, masih ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya stroke. Langkah-langkah tersebut meliputi:

 

1.                   Menerapkan gaya hidup sehat

 

Menerapkan gaya hidup sehat adalah langkah pertama dan paling fundamental dalam mencegah stroke.

 

Berhenti merokok merupakan keputusan yang sangat penting karena merokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah.

 

Selain itu, mengurangi konsumsi alkohol juga penting karena alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan trigliserida dalam darah.

 

Menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat dapat membantu mengurangi risiko pembekuan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah.

 

Rutin berolahraga juga sangat dianjurkan karena dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, mengendalikan tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi darah.

 

2.                   Mengelola kondisi medis

 

Mengelola kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko stroke sangat penting untuk pencegahan.

 

Tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi adalah faktor risiko utama yang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

 

Konsultasi secara teratur dengan dokter sangat diperlukan untuk memantau kondisi kesehatan dan memastikan bahwa tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol tetap dalam rentang normal.

 

Dokter dapat memberikan perawatan dan pengobatan yang sesuai untuk mengelola kondisi medis ini dan mencegah terjadinya stroke.

 

 

3.                   Menghindari stres berlebihan

 

Stres kronis dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan meningkatkan risiko stroke. Oleh karena itu, menghindari stres berlebihan dan belajar mengelola stres dengan efektif sangat penting untuk mencegah stroke.

 

Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, mengurangi tingkat stres, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

 

4.                   Mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter

 

Dalam beberapa kasus, mengontrol faktor risiko medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau kadar kolesterol tinggi mungkin memerlukan penggunaan obat-obatan tertentu.

 

Penting untuk mengikuti rekomendasi dokter dan mengonsumsi obat sesuai dengan resep yang diberikan untuk mengontrol kondisi medis yang ada.

 

Konsistensi dalam mengonsumsi obat adalah kunci untuk menjaga kondisi kesehatan yang stabil dan mencegah terjadinya komplikasi, termasuk stroke.

 

5.                   Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin


Pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dan mengelola kondisi medis secara dini.


Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dokter dapat melakukan evaluasi terhadap kesehatan secara menyeluruh, memantau faktor risiko yang ada, dan memberikan perawatan atau intervensi yang diperlukan sebelum kondisi kesehatan memburuk.

 

Pencegahan adalah kunci dalam mencegah stroke, dan pemeriksaan kesehatan rutin adalah langkah awal yang sangat penting dalam upaya pencegahan tersebut.

 

Dalam hal pengobatan stroke, tindakan segera diperlukan untuk meminimalkan kerusakan otak dan memulihkan fungsi tubuh yang terganggu.

 

Pengobatan stroke dapat meliputi pemberian obat-obatan untuk melarutkan gumpalan darah (jika stroke iskemik), intervensi bedah untuk mengangkat gumpalan darah atau memperbaiki pembuluh darah yang rusak, serta rehabilitasi fisik, terapi bicara, dan terapi okupasi untuk membantu pemulihan fungsi tubuh yang terganggu.

 

Stroke adalah kondisi medis serius yang dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

 

Dengan memahami faktor risiko, gejala, pencegahan, dan pengobatan stroke, kita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi risiko terjadinya stroke dan memberikan penanganan yang cepat dan efektif jika kondisi tersebut terjadi.

 

Penting untuk selalu memberikan informasi tentang kesadaran akan stroke serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan kepada orang-orang di sekitar kita.

 

 

Penulis: Rika

Editor: Dena Yuliettha

2 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page