Bekerja adalah aktivitas yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Namun, tidak semua pekerjaan bebas dari risiko. Lingkungan kerja yang buruk, eksposur bahan kimia, postur tubuh yang salah, atau tekanan mental yang tinggi dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit akibat kerja. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa jutaan pekerja di seluruh dunia menderita penyakit akibat kerja setiap tahunnya.
Oleh karena itu, memahami jenis-jenis penyakit yang sering terjadi di tempat kerja dan cara pencegahannya menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan pekerja.
30 Jenis Penyakit Akibat Kerja dan Solusinya
Berikut ini, 30 jenis penyakit akibat kerja yang paling umum, lengkap dengan tips pencegahannya. Dengan informasi ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman.
1. Asbestosis
Penyakit paru-paru ini disebabkan oleh paparan serat asbes di tempat kerja, seperti pada pekerja konstruksi. Pencegahannya adalah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dan mengganti asbes dengan material yang lebih aman.
2. Silikosis
Silikosis disebabkan oleh inhalasi debu silika yang sering terjadi pada pekerja tambang. Pencegahan meliputi ventilasi yang baik dan penggunaan masker pelindung.
3. Hearing Loss Induced by Noise (Hearing Loss)
Pekerja di lingkungan dengan kebisingan tinggi, seperti di pabrik, sering mengalami gangguan pendengaran. Gunakan earplug atau earmuff untuk melindungi telinga.
4. Carpal Tunnel Syndrome
Penyakit ini sering terjadi pada pekerja kantoran akibat penggunaan keyboard secara berlebihan. Pencegahan meliputi ergonomi yang baik dan istirahat teratur.
5. Dermatitis Kontak
Paparan bahan kimia di tempat kerja dapat menyebabkan iritasi kulit. Pencegahan meliputi penggunaan sarung tangan dan pakaian pelindung.
6. Asma Akibat Kerja
Asma dapat dipicu oleh paparan debu, asap, atau bahan kimia. Pencegahan melibatkan penggunaan ventilasi yang baik dan APD.
7. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Pekerja di industri berat sering terpapar polutan udara yang dapat memicu PPOK. Pencegahan meliputi pengendalian kualitas udara di tempat kerja.
8. Stress dan Burnout
Tekanan kerja yang tinggi dapat menyebabkan stres dan burnout. Pencegahan mencakup manajemen waktu yang baik dan program kesejahteraan mental di tempat kerja.
9. Tendinitis
Tendinitis adalah peradangan pada tendon akibat gerakan repetitif. Pencegahan meliputi latihan peregangan dan istirahat teratur.
10. Kanker Akibat Kerja
Paparan bahan karsinogen, seperti benzena atau radiasi, dapat memicu kanker. Pencegahan melibatkan pengendalian eksposur dan pemeriksaan kesehatan rutin.
11. Bisinosis
Penyakit ini sering menyerang pekerja tekstil akibat inhalasi serat kapas. Pencegahan meliputi ventilasi yang baik dan penggunaan masker.
12. Low Back Pain
Nyeri punggung bawah sering dialami oleh pekerja yang mengangkat beban berat. Pencegahan meliputi teknik pengangkatan yang benar dan penggunaan alat bantu.
13. Pneumokoniosis
Penyakit ini disebabkan oleh inhalasi partikel debu tambang. Pencegahan melibatkan penggunaan masker pelindung dan penyaring udara.
14. Infeksi Nosokomial
Pekerja medis sering terpapar infeksi di rumah sakit. Pencegahan meliputi kebersihan tangan dan penggunaan APD.
15. Vibratory Syndrome
Paparan getaran dari alat berat dapat merusak jaringan tubuh. Pencegahan melibatkan penggunaan sarung tangan anti-getaran.
16. Gangguan Mata Akibat Layar
Penggunaan layar komputer secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan mata. Pencegahan meliputi aturan 20-20-20: setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
17. Gangguan Saraf Perifer
Penyakit ini sering terjadi pada pekerja yang menggunakan alat berat. Pencegahan melibatkan penggunaan alat pelindung dan pengurangan waktu kerja.
18. Keracunan Bahan Kimia
Paparan bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan keracunan. Pencegahan melibatkan pelatihan keselamatan kerja dan APD.
19. Radang Sendi
Radang sendi sering dialami oleh pekerja dengan postur kerja yang buruk. Pencegahan melibatkan ergonomi yang baik dan latihan fisik.
20. Ulkus Lambung
Tekanan kerja yang tinggi dapat memicu ulkus lambung. Pencegahan melibatkan pola makan sehat dan manajemen stres.
21. Heat Stroke
Pekerja di lingkungan panas berisiko mengalami heat stroke. Pencegahan meliputi hidrasi yang cukup dan istirahat di tempat sejuk.
22. Cold Stress
Pekerja di lingkungan dingin dapat mengalami cold stress. Pencegahan melibatkan pakaian yang sesuai dengan suhu lingkungan.
23. Gangguan Pernapasan Akibat Debu Kayu
Pekerja kayu sering terpapar debu kayu. Pencegahan melibatkan ventilasi yang baik dan masker pelindung.
24. Keracunan Gas Beracun
Paparan gas seperti karbon monoksida dapat berbahaya. Pencegahan melibatkan deteksi gas dan ventilasi yang baik.
25. Cidera Kepala
Cidera kepala sering terjadi di lokasi konstruksi. Pencegahan melibatkan penggunaan helm pelindung.
26. Cidera Lutut
Cidera lutut sering dialami oleh pekerja yang banyak berlutut. Pencegahan melibatkan penggunaan bantalan lutut.
27. Hernia
Mengangkat beban berat dapat menyebabkan hernia. Pencegahan melibatkan teknik pengangkatan yang benar.
28. Frostbite
Pekerja di lingkungan ekstrem dingin dapat mengalami frostbite. Pencegahan melibatkan pakaian yang sesuai.
29. Gangguan Tidur
Shift kerja malam dapat mengganggu pola tidur. Pencegahan melibatkan penyesuaian jadwal tidur.
30. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Paparan udara dingin atau polutan dapat memicu infeksi saluran pernapasan. Pencegahan melibatkan menjaga kebersihan lingkungan kerja.
Penyakit akibat kerja dapat dicegah dengan kombinasi teknologi, pendidikan, dan kesadaran pekerja. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko penyakit akibat kerja dapat diminimalkan sehingga produktivitas dan kualitas hidup pekerja tetap terjaga.
Untuk menjaga kesehatan Anda di tempat kerja, Ammarai Healthcare Assistance hadir sebagai mitra kesehatan terpercaya. Dengan layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan berkala, Ammarai siap membantu Anda mendeteksi dini penyakit akibat kerja.
Tim profesional Ammarai juga memberikan solusi pencegahan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan ragu untuk menghubungi Ammarai Healthacare Assistance dan jadikan kesehatan sebagai prioritas utama Anda di dunia kerja. Take care and stay well!
Penulis: Mira Afandy
Editor: Yunita R. Saragi
Comments